leaf

Minggu, 23 Februari 2014

STOP Galau Geometri Ruang ^_^



By: Rum Efi Fitriani

          Melihat di status-status baik facebook, twitter, maupun jejaringan sosial lainnya banyak yang galau dengan hasil nilai uas jadi saya  terdorong untuk menulis sedikt cerita. Mudah-mudahan  tidak ada kata galau untuk yang kedua kalinya.

###berikut cekidottt :D


Mungkin kalau dilihat dari namanya KALKULUS lebih sedikit mengintimidasi dari pada GEOMETRII RUANG. Yah gampang lah geometri ruang mah, paling-paling Cuma menggambar bangun-bangun ruang seperti kubus, balok, kerucut,bola dll atau menghitung luas alas dan volumenya. Persepsi demikian tak juga disalahkan, namun tak juga semudah itu ,seperti ketika jamannya dibangku sekolah. Saat dibangku perkuliahan ini tingkat kesulitannya tinggi, materi-materinya pun lebih luas dan harus diperdalam.

Mungkin disemester sebelum-sebelumnya mata kuliah yang sering buat galau teman-teman adalah kalkulus. Apapun jenis kalkulus seperti differensial,integral, peubah banyak, dan entah kalkulus apa yang akan jumpa lagi disemester 4. Saling berkesinambungan. Tapi semua berubah sejak datanganya mata kuliah geometri ruang. Menurutku kalkulus disemester 3 ini pun masih terasa sulit namun kalkulus masih dapat disiasati dengan memperbanyak latihan soal, dan jangan malu untuk bertanya pada teman yang kita anggap pandai (kebetulan dikosanku ada ratu kalkulus jadi tak usah repot-repot tanya dosen atau senior hehe @E_S) tingkat kesuliannya tak sesulit geometri ruang yang sangat mendominasi dengan abstrak. tak sesulit geometri ruang yang tingkat abstraknya sepertii soal-soal TPA USM STAN. pun Tak sesulit geometri ruang yang ketika melukis benar-benar butuh pemahaman ekstra. Agak berlebihan tentunya tapi ya begitulah kenyataanya. Tak cukup mambaca soal sekali dua kali bisa 3 atau lebih untuk mendapatkan pemahaman yang dapat diterima dan dimengerti. Ya secara tak mungkin kita dapat menjawab soal kalau soalnya saja kita tak tahu maksud dan artinya. So, “jangan bosan membaca ulang”. Seperti pesan dosen suatu hari.

Belum ada seminggu setelah UAS geometri ruang, nilainya sudah muncul di akademik online. Makhlum dosen di geomteri ruang ini memang orangnya super duper rajin dan disiplin. Meskipun usianya sudah sangat lanjut tapi semangat dalam mendidik tak kalah dengan kita-kita yang masih muda. Intinya sih kita sebenarnya bisa belajar dari beliau.

Mata kuliah ini benar-benar sangat menghantui disemster 3. Belum pernah dihantui dengan mata kuliah sebelumnya. Mungkin kedengarannya sedikit lebbay tapi serius lho sampai kebawa mimpi. Masa iya setiap hari matkul yang difikirkan hanya geometri ruang saja.
haduh gimana nilai geometri ruang nih???
 Kalau gak lulus gimana?
Kalau ngulang gimana?
Kalau nanti jadi bareng sama adik kelas gimana?
 Kalau IPK jadi anjlok gimana?
Kalau... kalau... kalau... berbagai fikiran negatif bermunculan diotak. Dan tak dapat dipungkiri termasuk aku salah satunya.

Go back nilai UAS.
Setelah membuka AO  yang sebenarnya belum siap untuk dibuka karena penasaran. Yah.. tidak ada kata lain selain alhamdulillah. Seberapapun nilainya. Sedikit menusuk dihati memang. Karna hati tak dapat berbohong. Dibalik senyum dan ceria seseorang tak ada yang tahu kalau hati sebenarnya menangis. Tetap syukuri. kita harus hargai usaha dan perjuangan kita di mata kuliah geometri ruang ini. Jangan ada kata nangis, sakit hati atau galau dan semacamnya.

Dan yang belum tuntas disemester ini jangan pernah memperdulikan bisikan syetan untuk berniat mengakhiri perjuangan ini. Kita disini hanya diuji dengan soal-soal dikertas. Belum ada apa-apanya dibandingkan dengan ujian hidup diluar sana yang mungkin jauh lebih keras lagi. Allah pasti akan membalas usaha kita. Mungkin dimata manusia keliahatnnya gagal tapi belum tentu gagal dimata-Nya. Biasanya anak yang tidak lulus belajarnya luar biasa kece, coba sekali-kali anak yang lulus melihat cara belajar anak yang tdk lulus jadi tak kan pernah ada yang disombongkan lagi. Khusnudzan aja. Allah sayang sama semuanya. Mungkin cara Allah menyayangi hambanya dengan cara yang tak sama. Dan pastinya hadiahnya pun berbeda. Seperti kisah nyata dibawah ini:

Ada kisah nyata yang tokohnya adalah orang yang pastinya kita kenal:
Ada seorang mahasiswa tidak lulus pada mata kuliah “xy” sebanyak 3 kali. beliau percaya dan yakin kalau usahanya tak akan pernah sia-sia. Kerja keras dan do’a itulah yang dilakoni dalam kesehariannya. Singkat cerita, Setelah lulus kuliah S1 ternyata Allah mulai membalas semua kerja kerasnya dengan menghadiahkan beasiswa S2 Dan sekarang beliau diangkat menjadi dosen tetap yang luar biasanya lagi beliau kini mengajar  pada mata kuliah “xy” dikampus kita tercinta :- ). Temana-teman tahu mata kuliah “xy”??? yah itu mata kuliah yang dulu waktu jamannya masih jadi mahasiswa mau tidak mau harus mengulang. Dan teman-teman tahu berapa kali tidak lulus dimata kuliah “xy”??? 3 KALI. Subhanallah sekali bukan...?????? Allah itu emang selalu memberikan kejutan-kejutan luar biasa buat hambanya yang ikhlas dengan cobaan.

Dan buat yang lulus selamat yaa tetap istiqomah, perjuangan tak berhenti sampai disini. Dan yang pasti jangan pernah ada kata bosan ketika suatu hari mendapatkan pertanyaan tentang geometri ruang lagi untuk mengajarkan kpd adik kelas bahkan teman kita yang kurang beruntung disemester ini.  Oke sobat :- )

Jadi buatku dan teman-teman semuanya nilai kita memang nggak oke dimata manusia namun nilai kita bisa lebih keren dan kece di mata Allah SWT. Nilai kita memang tidak baik dikaca mata manusia tapi sangat istimewa di kacamata Allah. Sejauh bagaimana cara kita mengerjakannya.

Intinya sih sesulit apapun tuh soal jangan pernah bermain curang. Allah lebih tahu apa yang kita lakukan. Allah akan membalas kerja keras kita. Walaupun kelihatannya sudah belajar sungguh-sungguh namun mau tidak mau harus ngulang, bukan berarti belajar kita si-sia dan tidak mendapatkan apa-apa. Allah sudah menyiapkan balasannya buat mata kita yang lembur semaleman belajar, buat otak kita yang lelah dan terforsir karena mengulang latihan soal-soal berkali-kali. Balasannya pasti sudah disiapkan. Husnudzhan saja. jangan pernah berfikiran bahwa allah tak sayang sama kita mungkin dengan cara ini hidup kita berubah lebih baik dan lebih dekat dengan-nya. Tentunya Intropeksi diri. Apa yang salah dihidup kita selama ini. Perbaiki. Kalaupun kita sudah belajar mati-matian demi geometri ruang dan hasilnya tak sesuai dengan harapan percayalah Allah akan menghadiahkan kita sesuatu yang jaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih indaaaaaaaaaah....... entah itu didunia maupun disurga kelak.

Jadi  STOP GALAU GEO RUANG^_^

Tetap semangat kawan hidup kita tak hanya terpaku pada geo ruang saja, hati kita bahkan lebih luas dari pada geo ruang yang hanya memiliki ukuran panjang, lebar, volume yang dapat diukur dengan satuan cm, m, bahkan liter atau yang lainnya. Tapi hati nurani kita takkan pernah ada yang sanggup untuk mengetahui besarannya.
Selamat berlibur kawan. Selamat berlibur  dikampung tercinta masing-masing jangan lupa pas masuk kuliah bawa oleh-olehnya yaaa hehehehehe :- )