By:
Rum Efi Fitriani
Melihat di status-status baik facebook, twitter, maupun
jejaringan sosial lainnya banyak yang galau dengan hasil nilai uas jadi saya terdorong untuk menulis sedikt cerita.
Mudah-mudahan tidak ada kata galau untuk
yang kedua kalinya.
###berikut cekidottt :D
Mungkin kalau dilihat dari namanya KALKULUS lebih sedikit
mengintimidasi dari pada GEOMETRII RUANG. Yah gampang lah geometri ruang mah,
paling-paling Cuma menggambar bangun-bangun ruang seperti kubus, balok, kerucut,bola
dll atau menghitung luas alas dan volumenya. Persepsi demikian tak juga
disalahkan, namun tak juga semudah itu ,seperti ketika jamannya dibangku
sekolah. Saat dibangku perkuliahan ini tingkat kesulitannya tinggi,
materi-materinya pun lebih luas dan harus diperdalam.
Mungkin disemester sebelum-sebelumnya mata kuliah yang sering
buat galau teman-teman adalah kalkulus. Apapun jenis kalkulus seperti differensial,integral,
peubah banyak, dan entah kalkulus apa yang akan jumpa lagi disemester 4. Saling
berkesinambungan. Tapi semua berubah sejak datanganya mata kuliah geometri
ruang. Menurutku kalkulus disemester 3 ini pun masih terasa sulit namun
kalkulus masih dapat disiasati dengan memperbanyak latihan soal, dan jangan
malu untuk bertanya pada teman yang kita anggap pandai (kebetulan dikosanku ada
ratu kalkulus jadi tak usah repot-repot tanya dosen atau senior hehe @E_S)
tingkat kesuliannya tak sesulit geometri ruang yang sangat mendominasi dengan
abstrak. tak sesulit geometri ruang yang tingkat abstraknya sepertii soal-soal
TPA USM STAN. pun Tak sesulit geometri ruang yang ketika melukis benar-benar
butuh pemahaman ekstra. Agak berlebihan tentunya tapi ya begitulah kenyataanya.
Tak cukup mambaca soal sekali dua kali bisa 3 atau lebih untuk mendapatkan
pemahaman yang dapat diterima dan dimengerti. Ya secara tak mungkin kita dapat
menjawab soal kalau soalnya saja kita tak tahu maksud dan artinya. So, “jangan
bosan membaca ulang”. Seperti pesan dosen suatu hari.
Belum ada seminggu setelah UAS geometri ruang, nilainya sudah
muncul di akademik online. Makhlum dosen di geomteri ruang ini memang orangnya
super duper rajin dan disiplin. Meskipun usianya sudah sangat lanjut tapi
semangat dalam mendidik tak kalah dengan kita-kita yang masih muda. Intinya sih
kita sebenarnya bisa belajar dari beliau.
Mata kuliah ini benar-benar sangat menghantui disemster 3.
Belum pernah dihantui dengan mata kuliah sebelumnya. Mungkin kedengarannya
sedikit lebbay tapi serius lho sampai kebawa mimpi. Masa iya setiap hari matkul
yang difikirkan hanya geometri ruang saja.
haduh gimana nilai geometri ruang nih???
Kalau gak lulus gimana?
Kalau ngulang gimana?
Kalau nanti jadi bareng sama adik kelas gimana?
Kalau IPK jadi anjlok
gimana?
Kalau... kalau... kalau... berbagai fikiran negatif
bermunculan diotak. Dan tak dapat dipungkiri termasuk aku salah satunya.
Go back nilai UAS.
Setelah membuka AO yang
sebenarnya belum siap untuk dibuka karena penasaran. Yah.. tidak ada kata lain
selain alhamdulillah. Seberapapun nilainya. Sedikit menusuk dihati memang.
Karna hati tak dapat berbohong. Dibalik senyum dan ceria seseorang tak ada yang
tahu kalau hati sebenarnya menangis. Tetap syukuri. kita harus hargai usaha dan
perjuangan kita di mata kuliah geometri ruang ini. Jangan ada kata nangis,
sakit hati atau galau dan semacamnya.
Dan yang belum tuntas disemester ini jangan pernah memperdulikan
bisikan syetan untuk berniat mengakhiri perjuangan ini. Kita disini hanya diuji
dengan soal-soal dikertas. Belum ada apa-apanya dibandingkan dengan ujian hidup
diluar sana yang mungkin jauh lebih keras lagi. Allah pasti akan membalas usaha
kita. Mungkin dimata manusia keliahatnnya gagal tapi belum tentu gagal
dimata-Nya. Biasanya anak yang tidak lulus belajarnya luar biasa kece, coba sekali-kali
anak yang lulus melihat cara belajar anak yang tdk lulus jadi tak kan pernah
ada yang disombongkan lagi. Khusnudzan aja. Allah sayang sama semuanya. Mungkin
cara Allah menyayangi hambanya dengan cara yang tak sama. Dan pastinya
hadiahnya pun berbeda. Seperti kisah nyata dibawah ini:
Ada kisah nyata yang tokohnya adalah orang yang pastinya kita
kenal:
Ada
seorang mahasiswa tidak lulus pada mata kuliah “xy” sebanyak 3 kali. beliau
percaya dan yakin kalau usahanya tak akan pernah sia-sia. Kerja keras dan do’a
itulah yang dilakoni dalam kesehariannya. Singkat cerita, Setelah lulus kuliah
S1 ternyata Allah mulai membalas semua kerja kerasnya dengan menghadiahkan
beasiswa S2 Dan sekarang beliau diangkat menjadi dosen tetap yang luar biasanya
lagi beliau kini mengajar pada mata
kuliah “xy” dikampus kita tercinta :- ). Temana-teman tahu mata kuliah “xy”???
yah itu mata kuliah yang dulu waktu jamannya masih jadi mahasiswa mau tidak mau
harus mengulang. Dan teman-teman tahu berapa kali tidak lulus dimata kuliah
“xy”??? 3 KALI. Subhanallah sekali bukan...?????? Allah itu emang selalu
memberikan kejutan-kejutan luar biasa buat hambanya yang ikhlas dengan cobaan.
Dan buat yang lulus selamat yaa tetap istiqomah, perjuangan
tak berhenti sampai disini. Dan yang pasti jangan pernah ada kata bosan ketika
suatu hari mendapatkan pertanyaan tentang geometri ruang lagi untuk mengajarkan
kpd adik kelas bahkan teman kita yang kurang beruntung disemester ini. Oke sobat :- )
Jadi buatku dan teman-teman semuanya nilai kita memang nggak
oke dimata manusia namun nilai kita bisa lebih keren dan kece di mata Allah
SWT. Nilai kita memang tidak baik dikaca mata manusia tapi sangat istimewa di
kacamata Allah. Sejauh bagaimana cara kita mengerjakannya.
Intinya sih sesulit apapun tuh soal jangan pernah bermain
curang. Allah lebih tahu apa yang kita lakukan. Allah akan membalas kerja keras
kita. Walaupun kelihatannya sudah belajar sungguh-sungguh namun mau tidak mau
harus ngulang, bukan berarti belajar kita si-sia dan tidak mendapatkan apa-apa.
Allah sudah menyiapkan balasannya buat mata kita yang lembur semaleman belajar,
buat otak kita yang lelah dan terforsir karena mengulang latihan soal-soal
berkali-kali. Balasannya pasti sudah disiapkan. Husnudzhan saja. jangan pernah
berfikiran bahwa allah tak sayang sama kita mungkin dengan cara ini hidup kita
berubah lebih baik dan lebih dekat dengan-nya. Tentunya Intropeksi diri. Apa
yang salah dihidup kita selama ini. Perbaiki. Kalaupun kita sudah belajar
mati-matian demi geometri ruang dan hasilnya tak sesuai dengan harapan
percayalah Allah akan menghadiahkan kita sesuatu yang jaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuh
lebih indaaaaaaaaaah....... entah itu didunia maupun disurga kelak.
Jadi STOP GALAU GEO RUANG^_^
Tetap semangat kawan hidup kita tak hanya terpaku pada geo
ruang saja, hati kita bahkan lebih luas dari pada geo ruang yang hanya memiliki
ukuran panjang, lebar, volume yang dapat diukur dengan satuan cm, m, bahkan
liter atau yang lainnya. Tapi hati nurani kita takkan pernah ada yang sanggup
untuk mengetahui besarannya.
Selamat berlibur kawan. Selamat berlibur dikampung tercinta masing-masing jangan lupa
pas masuk kuliah bawa oleh-olehnya yaaa hehehehehe :- )