leaf

Rabu, 17 Desember 2014

Pengalamanku, “Daurah Marhalah Satu”



            Bertepatan dengan  hari penting dalam  hidupku  Jum’at 7 Desember 2012 di Sawangan Depok villa “AJ GARDEN” Aku berangkat  mengikuti kegiatan  itu, DM1 namanya,waktu itu Aku sama sekali tidak tahu apa itu DM. Ya, karena Aku  masih berstatus Mahasiswi semester satu. Sehari sebelum DM Aku mendaftar via sms ke cp akhwat yang sekarang menjadi murobbiyah ku dalam  halaqah rutin ditiap sabtu sore. “Kak  Vani” Aku biasa memanggilnya. Waktu itu kami belum pernah bertemu hanya mengenal via sms.
            Investasi untuk mengikuti DM 1 senilai 15K dengan fasilitas makan, transportasi, outbone, materi,dan yang pasti banyak teman baru yang ku ketahui berdasarkan iklan foto KAMMI diberanda facebook. Berbagai perlengkapan sudah  disiapkan seperti 2 batang lilin, 2 butir telur, 2 sacheet energen, 1 bks roti sobek, 1 liter beras, 2 indomie goreng, baju ganti, mukenah, obat-obatan, dll semuanya sudah aku masukan kedalam tas ransel hitam dengan perpaduan biru muda yang melekat erat dipundaku. Tepat pukul 16.00 usai sholat ashar Aku dan temanku Fitri berkumpul di Masjid Darul Ulum kampus sesuai perintah sms dari kak Vani. Disana Aku jumpai ada 2 akhwat yang duduk diteras Masjid sedang memangku tas besarnya yang ternyata mereka adalah sama-sama peserta DM-1. Intan dan Putri namanya. Kebetulan mereka satu prodi denganku. Tak berapa lama akhwat berjilbab lebar berwarna biru muda yang dari tadi nampak sibuk memainkan hp nya mendekatiku. Nah, dari sanalah awal Aku bertemu senior KAMMI kak Elis Dahlia yang subhanallah ramah dan baik. Entah karena apa saya kurang paham, yang jelas hanya panitia yang tahu keberangkatan menuju Sawangan Depok diundur menjadi pukul 20.00 WIB sedangkan Aku berangkat dari kosan pukul 16.00 WIB. Cukup lama menunggu.
            Menunggu, menunggu terus menunggu dan yang kami tunggu-tunggupun  akhirnya datang. sebuah kendaraan yang mendarat didepan warteg barokah  tepat didepan kampus menghentikan dirinya, pertanda bahwa kami harus segera memasuki kopaja itu. Kursi yang tidak empuk,bercat kuning dengan memamerkan kerangka besinya yang berkarat Aku duduki dengan nyaman dan akhirnya tertidur pulas.
            Singkat kata singkat cerita, Aku sudah berada di Villa AJ Garden sekitar pukul 22.00   panitia langsung menyuruh peserta akhwat untuk menuju kamar yang ukurannya cukup besar, 2 kasur dan 1 kamar mandi. Insya Allah cukup untuk tidur peserta akhwat yang berjumlah 7 orang yaitu Aku, Fitri, Melati, Putri , Intan, Dian (Unindra), dan kak Iti (waktu itu smt 5). Baru saja Aku meletakan tas ranselku dan berharap akan melanjutkan tidur yang terpotong karena sampe tujuan, namun panitia menggiring kami untuk menuju halaman vila yang dipenuhi dengan segarnya rumput hijau dimalam hari. Kami berjalan tanpa menunjukan rasa semangat karena mata kami masih menyisakan rasa kantuk. Mengetahui hal itu salah satu panitia akhwat berjilbab panjang meneriakan suaranya, agar kami mempercepat langkahnya untuk memasuki barisan. Suaranya lantang dan sangat tegas, orang bilang itu  KOMDIS namanya.
            Setelah peserta merapikan barisan sang komdis melakukan pengecekan barang bawaan peserta yang tidak lengkap. Kami disuruh jujur untuk mengangkat tangan apabila barang bawaannya tidak sesuai dengan perintah. Dan Akulah orang pertama yang mendapat hukuman lari bolak-balik 3 kali karena lupa tidak membawa air mineral 1500 ml. Huftttt cape :”(
            Hari pertama (malam sabtu) di Villa AJ Garden peserta diberi selembar kertas berisi sederet pertanyaan yang waktu itu sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di Indonesia, salah satu pertanyaannya seperti: “Apa sikap Anda dalam menyikapi musik gang name style?” dan masih banyak lagi. Setelah jawaban dikumpulkan peserta diberi buku yang cukup tipis dan tidak terlalu besar hanya berukuran 15cm x 20cm. Buku itu berisi jadwal serangkaian kegiatan DM1 dan beberapa materi-materi keislaman seperti syahadatain, problematika umat, dll.
            Hari kedua ini isinya penuh dengan materi-materi ke-Islaman dan ke-KAMMI-an yang disampaikan oleh Ustadz-ustadz alumnus KAMMI. Oya pagi harinya tepatnya dihalaman villa saat pemberian materi syahadatain oleh ustadz wijaya terlebih dahulu kita melakukan senam otak, kelihatannya mudah tapi saat dicoba Aku sedikit kesulitan, yang pasti seru banget karena bisa melatih sejauh mana otak kita berkonsentrasi. Dihari kedua ini dari pagi sampai sore benar-benar full diisi dengan materi dan materi.
            Malam terakhir (malam minggu) ada segmen debat dari keseluruhan peserta (7 akhwat dan 5 ikhwan) dibagi menjadi dua kelompok yang diawali dengan diskusi tentang politik mengupas persoalan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme). Antara kelompok Pro dan Kontra saling mempertahankan pendapatnya masing-masing. Sangat seru, lucu, rame, ribut,hehe, yah 2 kelompok yang didampingi oleh panitia untuk membantu peserta mengemukakan pendapatnya malah semakin lucu karena pada ujungnya malah antar  panitia yang berdebat, kan  lucu jadinya  ya hehhehehe.
            Malam makin larut tapi 2 kelompok itu masih melemparkan pendapatnya, seru dan tawa terus bermunculan. Moderatorpun menghentikan perdebatan antar panitia   dan mempersilahkan antar peserta untuk belajar menyampaikan pendapatnya. Hingga tiba giliran kelompok kami yang kontra kehabisan ide berpendapat, akupun hanya sedikit sekali membantu kelompokku untuk menyampaikan argumen karena sejujurnya aku tidak pandai berkomunikasi di depan orang banyak lantaran aku tidak pernah mengikuti organisasi sebelumnya,  juga tidak begitu paham dengan materi persoalan politik hehe. Dari kelompoku yang paling aktif adalah Intan yang Aku yakini dia sangat pandai sekali berbicara dan berani menyampaikan pendapatnya. Peserta disuruh untuk tidur setelah sesi debat selesai dan moderator menyampaikan kesimpulannya. Sebelum tidur Aku masih sedikit mengulangi hafalanku yaitu QS.Al-Hadid ayat 1-5 yang sempat dikatakan  panitia bahwa  nantinya harus disetor ke komdis saat wisata malam.
            Sekitar pukul 02.30 kami melakukan kegiatan wisata malam, tiap kelompok 2 akhwat dan Aku pasangannya dengan Putri. Sebelum melakukan perjalanan wisma, komdis memberiku 10 butir beras dan sebatang lilin menyala tanpa dikasih korek api. Aku dan putripun mulai berjalan ditengah  sepinya pagi buta. Melewati tempat seperti hutan, melewati ladang sawah. Gelap. Hanya cahaya sebatang lilin. Memang cukup segar udaranya tetapi Jujur, sebenarnya kami merasa takut dan tidak sanggup untuk mengikuti wisma. Bukan  apa-apa, kami takut kalau sampai menginjak ular atau dihadang binatang buas. Ngeri. Tapi berbagai fikiran negatifpun  kami berusaha tendang jauh-jauh digantikan bernyanyi sholawatan dengan kompaknya ( hehe sok pemberani ceritanya), Aku dan Putri terus melangkahkan kakinya  dan tak berapa lama anginpun mengusik kami. Yah, tanpa pamit tanpa permisi anginpun langsung  meniupkan sebatang lilin putih yang kubawa. Sontak kamipun berteriak ketakutan, bagaimana tidak, suasana benar-benar gelap. Tetapi Alhamdulillahnya, ada panitia ikhwan datang tak tau darimana asalnya tiba-tiba saja muncul dibelakang kami. Lilin pun nyala kembali dan akhirnya kami menemukan pos-pos untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dijelaskan oleh ustadz. Pos satu dan dua kami dengan mudahnya dapat menjawab pertanyan dengan benar, di pos 3 kami tidak bisa menjawab dan akhirnya berasku diminta 2 butir oleh panitia yang bernama kak nita (beliau murobiahku yang pertama hehe). Memasuki pos terakhir Aku dan Putri dihukum lantaran berasnya hanya ada 8 butir dan dihukum lagi karena hafalannnya kurang lancar. Banyak sekali hukumanku. :”(
            Pagi yang cerah. Cuacapun seolah bersahabat, mendukung kami untuk melakukan sesi simulasi aksi unjuk rasa, kita semua seru-seruan bareng sama peserta, panitia ,juga alumnus. Ada orasinya juga, tembak-tembakan dengan plastik putih yang berisi air dilemparkan dengan bebasnya. Seru banget pokoknya. Sesudah itu dilanjut dengan outbone, gamenya seru-seru banget juga menantang. Sampai Aku tidak memperdulikan bajuku yang basah dan penuh dengan lumpur hehe karena matahari sudah tinggi dengan terus menajamkan sinarnya kamipun segera bersih-bersih mandi,sholat dzuhur dan makan siang. Menjelang sayonara ada sesi maaf-maafan. Subhanallah komdisnya ternyata seorang akhwat yang sangat lemah lembut dan baik sekali :’). Selanjutnya ada sesi pengenalan semua pengurus beserta amanahnya yang kuingat ada kak vany,kak sarah, kak nita, kak sadew, kak siti, kak elis, kak yuli, kak herna, kak devi, kak andri dan masih banyak lagi.
            Alhamdulillah agenda yang tersusun rapi sudah tercoret semua.
Itulah sedikit cerita pengalamanku mengikuti DM1, hal yang meninggalkan kesan luar biasa. Sekali lagi, itulah ceritaku, mana ceritamu ? : )
Jakarta,14 Oktober 2014
Penulis:
Rum Efi Fitriani
BPP KAMMI Al-Faruq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar